Snack Kacang Ijo JOLLEY, Jadi Satu-satunya Perwakilan Sumut di Ajang Food Startup Indonesia Kemenparekraf 2020

Sebagai salah satu entrepreneur muda, Chaidir Ali dengan produknya JOLLEY ini aktif mengikuti berbagai kompetisi creativepreneur setiap tahunnya dan berhasil mendapatkan beberapa award.

JOLLEY, Snack Kacang Ijo Pertama di Indonesia
JOLLEY, Snack Kacang Ijo Pertama di Indonesia

Seperti yang kita tahu pada umumnya, kacang ijo biasanya hanya diolah menjadi bubur atau kue saja.

Namun, siapa sangka, ternyata kacang ijo juga bisa diolah menjadi cemilan yang enak dan menyehatkan.

Seperti cemilan yang terbuat dari kacang ijo utuh yang bernama JOLLEY ini, nih.

Snack kacang ijo JOLLEY ini bahkan menjadi pelopor snack kacang ijo pertama di Indonesia.

Awalnya, Chaidir Ali, founder snack kacang ijo JOLLEY ini coba-coba menggoreng sendiri kacang ijo yang dibalut tepung dan telur.

Lalu, kacang ijo yang telah digoreng diolah menjadi snack dengan berbagai varian rasa kekinian.

Varian rasa kacang ijo JOLLEY ini mulai dari rasa original, rumput laut, balado dan pedas.

Unik bukan?!

Selain itu, karena terbuat dari kacang ijo yang mengandung vitamin E, tentunya mengkonsumsi JOLLEY ini bagus untuk kulit.

Chaidir Ali, founder JOLLEY Snack Kacang Ijo pertama di Indonesia
Chaidir Ali, founder JOLLEY Snack Kacang Ijo pertama di Indonesia

Sebagai salah satu entrepreneur muda, Chaidir Ali dengan produknya JOLLEY ini aktif mengikuti berbagai kompetisi creativepreneur setiap tahunnya dan berhasil mendapatkan beberapa award.

Tahun 2018, Ia dan produknya berhasil menjadi Top 20 dalam kompetisi creativepreneur The Big Start Indonesia Season 3 Blibli.Com dan bertemu Jokowi lho…

Snack Kacang Hijau JOLLEY dari Deli Serdang ini Berhasil Masuk Top 20 The Big Start Indonesia Season 3 dan Bertemu Jokowi

Lalu, tahun 2019, Ia dan produknya juga berhasil menjadi 3 besar Finalis Nasional Wirausaha Muda Mandiri yang ditayangkan di Net TV.

Nah, di tahun ini Ia kembali mengikuti kompetisi creativepreneur khusus kuliner yaitu Food Startup Indonesia Kemenparekraf 2020 dan berhasil tembus sebagai 100 finalis dari total finalis lebih dari 6.400 pelaku ekonomi kreatif yang mendaftar seluruh Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, Chaidir Ali dengan produknya JOLLEY ini bahkan menjadi satu-satunya perwakilan dari Sumatera Utara yang berhasil masuk 100 finalis Food Startup Indonesia 2020 dan berhak mengikuti Demo Day 13 – 15 Oktober 2020 di Nusa Dua, Bali.

Dalam Demo Day ini, Chaidir Ali mendapatkan kesempatan bertemu dengan mentor-mentor, distributor dan calon investor yang tentunya akan membuka kesempatan untuk scale up bisnisnya lebih jauh lagi.

Selain itu, dalam acara Demo Day ini Ia juga berkesempatan bertemu langsung dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Wishnutama.

Chaidir Ali mengatakan bahwa untuk sampai menjadi salah satu 100 finalis Food Startup Indonesia 2020 ini, Ia harus melewati proses kurasi yang cukup panjang.

“Dari sebanyak 6.400an finalis yang mendaftar dari seluruh Indonesia, alhamdulillah JOLLEY lolos ke tahap 1.000 finalis, kemudian seleksi lanjutan dengan mengirim Pich Deck (presentasi bisnis) hingga akhirnya JOLLEY berhasil menjadi salah satu 100 besar finalis Food Startup Indonesia Kemenparekraf 2020. ” jelasnya dalam wawancara singkat via chat beberapa waktu yang lalu.

Fyi, Food Startup Indonesia ini merupakan platform pertama di Indonesia yang mengkurasi usaha ekonomi kreatif kuliner dan menghubungkan dengan akses permodalan untuk percepatan pertumbuhan bisnis F&B di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Ajang Food Startup Indonesia ini membantu pelaku ekonomi kreatif dari sisi konsep bisnis, model bisnis dan business re-engineering untuk memperbesar peluang pemasaran dan permodalan.

Food Startup Indonesia ini di inisiasi pertama kali oleh Badan Ekonomi Kreatif & Food Lab Indonesia sejak tahun 2016. Di tahun 2020 Food Startup Indonesia ini diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan dikelola oleh Ultra dan Accelerice untuk meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi kreatif kuliner di Indonesia.

“Alhamdulillah bisa ketemu pakar kuliner dan bisnis profesional, bisa sharing knowledge, mengatur strategi yang lebih baik dimasa pandemi, bisa kembangin pasar, belajar bagaimana membangun perusahaan yang terpercaya dan tentunya dapat teman dari seluruh Indonesia. ” ungkap Ali mengenai pengalamannya dari mengikuti ajang Food Startup Indonesia Kemenparekraf 2020 ini.

Chaidir Ali, founder snack kacang ijo JOLLEY ini merupakan salah satu UKM yang tercatat sebagai binaan Dinas Koperasi dan UKM Deli Serdang.

Snack kacang ijo JOLLEYnya ini bahkan menjadi salah satu oleh-oleh khas Kabupaten Deli Serdang.

Snack Kacang Ijo JOLLEY
Snack Kacang Ijo JOLLEY

Nama JOLLEY yang digunakan sebagai nama produknya diambil dari singkatan “kacang iJo gurih sekaLLEY” dan kata “LLEY” sendiri merupakan nama panggilan dari nama ia sendiri yaitu “ALLEY”.

Pemilihan nama JOLLEY ini sengaja diberikan agar produknya mudah dikenal dan di ingat oleh semua kalangan khususnya target konsumen.

Harga dari snack kacang ijo yang super unik ini juga sangat terjangkau.

Mulai dari Rp 15k untuk varian rasa original, rumput laut dan balado. Sedangkan varian rasa Pedas hanya harga Rp 18k dengan berat masing-masing kemasan 150 gram.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan snack kacang ijo pertama di Indonesia ini, kamu bisa kepoin instagramnya di @jolley_snack ya 😉